Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang dapat ditularkan melalui kontak seksual, baik melalui hubungan vaginal, anal, maupun oral. Beberapa jenis PMS yang umum meliputi klamidia, gonore, sifilis, HIV, herpes genital, dan HPV.
Meskipun PMS dapat menyerang siapa saja yang aktif secara seksual, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi karena gejalanya sering kali tidak muncul atau sangat ringan. Oleh karena itu, melakukan tes PMS secara rutin sangat penting untuk mendeteksi infeksi lebih awal dan mencegah penyebaran ke pasangan.
Artikel ini akan membahas kapan seseorang harus melakukan tes PMS, jenis tes yang tersedia, serta langkah-langkah yang perlu diambil setelah mendapatkan hasil tes.
Kapan Harus Melakukan Tes Penyakit Menular Seksual?
Tidak ada jadwal universal yang berlaku untuk semua orang dalam hal pemeriksaan PMS. Namun, berikut adalah beberapa kondisi di mana seseorang dianjurkan untuk melakukan tes:
1. Saat Memulai Hubungan Baru
Sebelum memulai hubungan seksual dengan pasangan baru, sangat disarankan untuk melakukan tes PMS. Ini membantu memastikan bahwa kedua pasangan memulai hubungan dalam keadaan sehat dan bebas dari infeksi menular seksual.
2. Jika Mengalami Gejala yang Mencurigakan
Beberapa gejala yang bisa menjadi tanda infeksi PMS meliputi:
- Keputihan tidak normal atau bau yang tidak sedap
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
- Luka, ruam, atau lepuhan di area genital
- Perdarahan di luar siklus menstruasi
- Pembengkakan kelenjar getah bening di area pangkal paha
Jika mengalami gejala-gejala ini, segera lakukan tes PMS untuk mengetahui penyebabnya.
3. Jika Pernah Berhubungan Seks Tanpa Pengaman
Jika Anda pernah berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom atau pengaman lain, risiko tertular PMS menjadi lebih tinggi. Meskipun tidak merasakan gejala, infeksi bisa tetap ada dalam tubuh dan menular ke pasangan.
4. Jika Pasangan Anda Didiagnosis Mengidap PMS
Jika pasangan Anda didiagnosis mengidap salah satu penyakit menular seksual, segera lakukan tes meskipun tidak mengalami gejala. Beberapa PMS dapat menyebar dengan sangat mudah bahkan tanpa adanya kontak seksual penetratif.
5. Jika Sedang Hamil atau Berencana Hamil
Tes PMS sangat penting bagi wanita hamil karena beberapa infeksi, seperti sifilis, HIV, dan herpes genital, dapat ditularkan kepada bayi selama kehamilan atau persalinan. Pemeriksaan PMS selama kehamilan dapat membantu memastikan kesehatan ibu dan bayi.
6. Jika Berisiko Tinggi Terkena PMS
Orang-orang yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi, seperti pekerja seks komersial atau individu dengan banyak pasangan seksual, disarankan untuk melakukan tes PMS secara rutin.
Jenis Tes Penyakit Menular Seksual
Tes PMS dilakukan berdasarkan jenis infeksi yang dicurigai. Beberapa jenis tes yang umum digunakan meliputi:
1. Tes Darah
Tes darah digunakan untuk mendeteksi:
- HIV
- Sifilis
- Hepatitis B dan C
- Herpes (dalam beberapa kasus, meskipun tes darah herpes tidak selalu akurat)
2. Tes Urin
Tes urin biasanya digunakan untuk mendeteksi:
- Klamidia
- Gonore
3. Tes Usap (Swab Test)
Dokter akan mengambil sampel cairan dari area genital, tenggorokan, atau anus untuk mendeteksi:
- Klamidia
- Gonore
- HPV
- Herpes
4. Tes Pap Smear dan HPV
Tes ini dilakukan untuk wanita guna mendeteksi adanya infeksi HPV dan perubahan abnormal pada sel serviks yang bisa berkembang menjadi kanker serviks.
Seberapa Sering Harus Melakukan Tes PMS?
Frekuensi tes PMS bergantung pada faktor risiko individu. Berikut adalah rekomendasi umum:
- Tes HIV: Setidaknya sekali bagi semua orang dewasa yang aktif secara seksual, dan lebih sering bagi mereka yang memiliki risiko lebih tinggi.
- Klamidia dan Gonore: Wanita di bawah usia 25 tahun atau mereka yang memiliki banyak pasangan seksual dianjurkan untuk melakukan tes setiap tahun.
- Sifilis, Hepatitis B, dan HIV: Orang yang berisiko tinggi, seperti pria yang berhubungan seks dengan pria lain (MSM), pekerja seks, atau individu dengan pasangan positif HIV, sebaiknya dites secara rutin.
- Tes HPV dan Pap Smear: Wanita usia 21-29 tahun dianjurkan untuk melakukan Pap smear setiap 3 tahun, sedangkan wanita usia 30-65 tahun dapat melakukan kombinasi tes HPV dan Pap smear setiap 5 tahun.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Hasil Tes Positif?
Mendapatkan hasil tes PMS yang positif bisa menimbulkan kekhawatiran, tetapi penting untuk diingat bahwa banyak infeksi ini dapat diobati atau dikelola dengan baik. Jika hasil tes menunjukkan infeksi PMS:
- Konsultasikan dengan Dokter Dokter akan menjelaskan kondisi Anda, memberikan rekomendasi pengobatan, dan menjawab pertanyaan yang Anda miliki.
- Lakukan Pengobatan Sesuai Anjuran Beberapa PMS dapat diobati dengan antibiotik, seperti klamidia, gonore, dan sifilis. Untuk infeksi virus seperti herpes dan HIV, pengobatan bertujuan untuk mengendalikan gejala dan mengurangi risiko penularan.
- Beri Tahu Pasangan Jika Anda didiagnosis dengan PMS, sangat penting untuk memberi tahu pasangan agar mereka juga dapat menjalani tes dan pengobatan jika diperlukan.
- Hindari Hubungan Seksual Sementara Waktu Tunggu hingga pengobatan selesai atau dokter menyatakan Anda tidak lagi menular sebelum kembali berhubungan seksual.
- Lakukan Tes Ulang Jika Diperlukan Beberapa infeksi PMS memerlukan tes ulang setelah pengobatan untuk memastikan infeksi telah sembuh sepenuhnya.
Kesimpulan
Tes penyakit menular seksual sangat penting untuk mendeteksi infeksi sejak dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Kapan harus melakukan tes tergantung pada faktor risiko individu, seperti aktivitas seksual, gejala yang muncul, atau riwayat pasangan yang terinfeksi.
Melakukan tes PMS secara rutin adalah langkah proaktif untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan pasangan. Jika Anda belum pernah menjalani tes atau memiliki risiko tinggi, segera konsultasikan dengan dokter atau klinik kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan yang sesuai. Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, banyak infeksi menular seksual dapat diatasi dengan efektif dan aman.

Tim medis klinik utama pandawa terdiri dari dokter spesialis, perawat, farmasi, dan editor blog yang berkolaborasi untuk menghasilkan konten yang berkualitas di web ini.