Keloid sering kali menjadi perhatian utama bagi banyak orang yang memiliki luka bekas operasi, jerawat, atau cedera kulit lainnya. Namun, banyak pertanyaan yang muncul, salah satunya: apakah keloid berbahaya? Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai keloid, dari definisinya hingga cara penanganannya secara medis dan estetik.
Apa Itu Keloid?
Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan setelah kulit mengalami luka. Berbeda dengan jaringan parut biasa, keloid tumbuh melampaui batas luka awal, dan sering kali tampak lebih tebal, menonjol, dan bisa terasa gatal atau nyeri.
Ciri-ciri Keloid:
- Berwarna merah muda, merah tua, ungu, atau lebih gelap dari kulit sekitar
- Permukaan mengkilap dan menonjol
- Terasa gatal atau perih
- Pertumbuhan perlahan tapi terus menerus
- Tidak menyusut secara alami
Keloid bisa muncul pada siapa saja, namun lebih umum terjadi pada orang dengan warna kulit gelap, dan sering kali muncul di area dada, bahu, punggung atas, daun telinga, dan pipi.
Apakah Keloid Berbahaya?
Secara medis, keloid tidak dianggap berbahaya atau ganas, karena bukanlah kanker kulit. Namun, keloid bisa mengganggu secara fisik, psikologis, dan estetika, tergantung letaknya dan ukurannya. Berikut ini beberapa dampak yang bisa muncul:
1. Mengganggu Estetika
Keloid di wajah, leher, atau tangan bisa membuat seseorang merasa tidak percaya diri. Bentuknya yang menonjol dan terkadang berwarna mencolok membuatnya sulit disamarkan.
2. Ketidaknyamanan Fisik
Beberapa keloid menimbulkan rasa gatal, nyeri, bahkan sensasi tertarik saat bergerak, terutama jika berada di area yang sering terlipat atau bergesekan dengan pakaian.
3. Pembatasan Gerak
Jika keloid terbentuk di area persendian (seperti lutut, siku, atau jari), pertumbuhannya bisa mengganggu kelenturan dan rentang gerak.
4. Dampak Psikologis
Individu yang memiliki keloid besar atau di area terlihat mungkin mengalami tekanan emosional, seperti rasa malu, cemas, atau depresi, terutama jika mengalami diskriminasi atau olok-olok.
Apa Penyebab Keloid?
Keloid terbentuk karena respons tubuh yang berlebihan dalam proses penyembuhan luka. Produksi kolagen yang seharusnya membantu pembentukan kulit baru menjadi tidak terkendali. Penyebab umum munculnya keloid antara lain:
- Luka sayatan (operasi, bedah, sunat)
- Luka tusukan (tindik, vaksin, injeksi)
- Luka bakar
- Jerawat berat
- Goresan atau luka ringan
- Gigitan serangga
Beberapa faktor risiko lainnya meliputi:
- Riwayat keluarga dengan keloid
- Usia muda (remaja hingga 30-an)
- Kulit gelap (orang Asia, Afrika, dan Amerika Latin memiliki risiko lebih tinggi)
Apakah Keloid Bisa Sembuh?
Keloid tidak bisa hilang dengan sendirinya. Namun, dengan penanganan medis dan perawatan estetik, ukuran dan gejalanya bisa dikendalikan. Berikut ini beberapa metode penanganan yang umum digunakan:
1. Suntikan Kortikosteroid
Suntikan ini bertujuan untuk mengecilkan keloid secara bertahap dan mengurangi rasa gatal/nyeri. Biasanya dilakukan secara berkala setiap beberapa minggu.
2. Terapi Laser
Laser dapat memperbaiki warna dan tekstur keloid, serta merangsang regenerasi kulit. Namun, efeknya tergantung ukuran dan kedalaman jaringan keloid.
3. Krioterapi
Keloid dibekukan menggunakan nitrogen cair, membuat jaringan mati dan menyusut. Cocok untuk keloid kecil.
4. Eksisi Bedah
Keloid dapat diangkat melalui prosedur pembedahan. Namun, prosedur ini memiliki risiko tinggi keloid muncul kembali—bahkan bisa lebih besar jika tidak diikuti dengan terapi lanjutan seperti radiasi atau suntikan steroid.
5. Gel atau Lem Silikon
Digunakan secara rutin di atas permukaan keloid untuk melembutkan dan meratakan jaringan. Metode ini aman untuk anak-anak dan dewasa.
6. Terapi Radiasi
Digunakan setelah operasi pengangkatan keloid untuk mencegah pertumbuhan ulang. Biasanya dilakukan pada kasus keloid yang membandel.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Jika Anda memiliki keloid yang:
- Semakin membesar dengan cepat
- Menimbulkan nyeri, gatal parah, atau infeksi
- Mengganggu gerakan atau fungsi tubuh
- Menimbulkan ketidaknyamanan emosional
… maka segera lakukan konsultasi ke dokter kulit atau spesialis bedah estetik.
Di Klinik Utama Pandawa, kami menyediakan layanan konsultasi dan perawatan keloid yang didukung oleh dokter ahli dan teknologi medis terbaru, seperti laser dan suntikan steroid yang disesuaikan kondisi kulit pasien.
Mitos Seputar Keloid
❌ “Keloid Bisa Diobati dengan Pasta Gigi atau Bawang Putih”
Faktanya, penggunaan bahan-bahan ini dapat memperparah iritasi kulit dan justru membuat keloid makin meradang.
❌ “Semua Orang Bisa Kena Keloid”
Hanya orang dengan kecenderungan genetik dan jenis kulit tertentu yang lebih berisiko mengalami keloid.
❌ “Keloid Harus Langsung Dioperasi”
Penanganan keloid sangat tergantung pada ukuran, lokasi, dan riwayat pasien. Tidak semua kasus memerlukan operasi.
Pencegahan Keloid: Apakah Mungkin?
Pencegahan memang tidak selalu 100% berhasil, tapi Anda bisa mengurangi risikonya dengan:
- Menghindari tindik atau tato jika memiliki riwayat keloid
- Menjaga kebersihan luka
- Gunakan perban silikon pada luka pasca operasi
- Konsultasi rutin ke dokter kulit jika muncul tanda-tanda awal pembentukan keloid
Kesimpulan: Apakah Keloid Berbahaya?
Keloid tidak berbahaya secara medis, namun bisa menjadi masalah besar jika mengganggu kenyamanan, fungsi tubuh, atau kepercayaan diri Anda. Dengan penanganan yang tepat, keloid bisa dikelola secara efektif.
🔎 Ingin Menghilangkan Keloid? Konsultasi Sekarang di Klinik Utama Pandawa
Jangan biarkan keloid mengganggu penampilan dan kenyamanan Anda. Tim medis kami siap memberikan solusi terbaik untuk penanganan keloid yang aman dan efektif.
📍 Klinik Utama Pandawa – Spesialis Kulit & Estetika
📞 Konsultasi via WhatsApp: Klik di sini

Tim medis klinik utama pandawa terdiri dari dokter spesialis, perawat, farmasi, dan editor blog yang berkolaborasi untuk menghasilkan konten yang berkualitas di web ini.