Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, dan dapat berkembang menjadi kondisi serius jika tidak segera diobati. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi sifilis karena gejalanya sering kali tidak terlihat jelas pada tahap awal. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri sifilis agar dapat mendeteksi dan mengobatinya sejak dini.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai ciri-ciri sifilis pada pria dan wanita, tahapan perkembangan penyakit ini, serta cara pencegahan dan pengobatannya.
Apa Itu Sifilis?
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang menyebar melalui kontak langsung dengan luka sifilis selama aktivitas seksual, baik melalui vaginal, anal, maupun oral. Penyakit ini berkembang dalam beberapa tahap, dan setiap tahap memiliki gejala yang berbeda. Jika tidak ditangani, sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kerusakan organ tubuh.
Ciri-Ciri Sifilis pada Pria & Wanita Berdasarkan Tahapannya
1. Tahap Primer (Sifilis Dini)
Tahap primer biasanya terjadi dalam 10 hingga 90 hari setelah seseorang terpapar bakteri Treponema pallidum. Gejala utama pada tahap ini adalah munculnya luka (chancre), yang tidak terasa sakit dan dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu. Berikut adalah ciri-ciri sifilis tahap primer pada pria dan wanita:
Pada Pria:
- Muncul luka terbuka di sekitar penis, skrotum, atau anus.
- Luka tidak terasa sakit dan tampak seperti sariawan kecil.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar selangkangan.
Pada Wanita:
- Luka dapat muncul di vagina, vulva, anus, atau mulut.
- Karena lokasinya tersembunyi, luka sering kali tidak disadari.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di area genital atau leher.
Luka sifilis pada tahap primer ini sangat menular dan dapat menyebar ke pasangan seksual melalui kontak langsung.
2. Tahap Sekunder (Sifilis Menengah)
Jika tidak diobati, sifilis akan berkembang ke tahap sekunder dalam waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah luka primer menghilang. Pada tahap ini, bakteri mulai menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan berbagai gejala, antara lain:
Pada Pria dan Wanita:
- Ruam kulit merah atau kecoklatan yang tidak gatal, biasanya muncul di telapak tangan dan kaki.
- Luka atau bercak putih di mulut, tenggorokan, atau alat kelamin.
- Demam, sakit kepala, nyeri sendi, dan kelelahan.
- Rambut rontok secara tidak merata (alopecia).
- Pembengkakan kelenjar getah bening di berbagai bagian tubuh.
Tahap sekunder ini juga sangat menular. Gejalanya bisa hilang tanpa pengobatan, tetapi penyakit tetap ada dalam tubuh dan dapat berkembang lebih lanjut.
3. Tahap Laten (Sifilis Tersembunyi)
Setelah tahap sekunder, sifilis masuk ke fase laten, di mana tidak ada gejala yang terlihat. Namun, bakteri masih ada di dalam tubuh dan dapat tetap tidak aktif selama bertahun-tahun. Tahap ini dibagi menjadi dua:
- Sifilis laten dini: Terjadi dalam 12 bulan pertama setelah infeksi, masih berpotensi menular.
- Sifilis laten lanjut: Bisa bertahan selama beberapa tahun atau bahkan seumur hidup tanpa gejala, tetapi tidak menular kecuali jika berkembang ke tahap tersier.
4. Tahap Tersier (Sifilis Lanjut)
Jika sifilis tidak diobati dalam waktu lama, dapat berkembang menjadi tahap tersier yang berbahaya. Pada tahap ini, infeksi dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh, termasuk otak, jantung, dan sistem saraf.
Gejala Sifilis Tersier:
- Kerusakan pada otak (neurosifilis), yang menyebabkan gangguan ingatan, kebingungan, atau demensia.
- Masalah pada jantung dan pembuluh darah, seperti aneurisma atau peradangan pembuluh darah.
- Gangguan penglihatan atau kebutaan.
- Kelumpuhan atau gangguan saraf.
- Kerusakan pada tulang dan sendi.
Sifilis pada tahap ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
Bagaimana Cara Mendeteksi Sifilis?
Jika Anda mengalami gejala-gejala sifilis atau memiliki riwayat kontak seksual berisiko tinggi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Beberapa metode diagnostik yang umum digunakan meliputi:
- Tes Darah: Untuk mendeteksi antibodi terhadap Treponema pallidum.
- Tes Mikroskop Gelap: Untuk melihat keberadaan bakteri pada luka sifilis primer.
- Tes RPR (Rapid Plasma Reagin): Untuk mendeteksi infeksi aktif.
- Tes FTA-ABS: Untuk memastikan diagnosis sifilis.
Pengobatan Sifilis
Sifilis dapat diobati dengan antibiotik, terutama penisilin, yang sangat efektif dalam membunuh bakteri penyebab sifilis. Berikut langkah pengobatan yang umum dilakukan:
- Sifilis primer, sekunder, dan laten dini biasanya diobati dengan suntikan penisilin tunggal.
- Sifilis laten lanjut atau tersier memerlukan beberapa dosis penisilin selama beberapa minggu.
- Jika alergi terhadap penisilin, dokter mungkin akan memberikan alternatif antibiotik seperti doksisiklin atau azitromisin.
Pengobatan sifilis yang tepat dapat menyembuhkan infeksi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Cara Mencegah Sifilis
Pencegahan sifilis sangat penting untuk menghindari penularan penyakit ini. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
- Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mengurangi risiko infeksi.
- Setia pada satu pasangan seksual dan hindari berganti-ganti pasangan.
- Lakukan tes kesehatan secara rutin, terutama jika aktif secara seksual.
- Hindari berbagi alat pribadi, seperti pisau cukur atau jarum suntik.
- Jika terdiagnosis sifilis, segera beri tahu pasangan seksual agar mereka juga dapat melakukan pemeriksaan dan pengobatan.
Kesimpulan
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang dapat menyerang pria dan wanita dengan berbagai gejala yang berbeda pada setiap tahap perkembangannya. Jika tidak ditangani dengan baik, sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan berakibat fatal.
Penting untuk mengenali ciri-ciri sifilis sejak dini dan segera melakukan pemeriksaan medis jika mengalami gejala mencurigakan. Dengan pengobatan yang tepat dan langkah pencegahan yang baik, sifilis dapat diatasi dan dicegah penyebarannya.
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin melakukan pemeriksaan sifilis, segera kunjungi Klinik Utama Pandawa yang menyediakan layanan kesehatan seksual dengan tenaga medis profesional. Jangan ragu untuk menjaga kesehatan diri dan pasangan Anda!

Tim medis klinik utama pandawa terdiri dari dokter spesialis, perawat, farmasi, dan editor blog yang berkolaborasi untuk menghasilkan konten yang berkualitas di web ini.