Penyakit menular seksual (PMS) merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat dicegah dengan melakukan hubungan seks yang aman. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi PMS karena beberapa penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, memahami cara berhubungan seks yang aman sangat penting untuk melindungi diri sendiri dan pasangan dari risiko infeksi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai metode untuk melakukan hubungan seks yang aman guna mencegah PMS, faktor risiko, serta pentingnya komunikasi dengan pasangan.

Apa Itu Hubungan Seks yang Aman?

Hubungan seks yang aman adalah praktik seksual yang dilakukan dengan cara mengurangi atau menghilangkan risiko penularan penyakit menular seksual. Ini dapat meliputi penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom, melakukan tes kesehatan seksual secara rutin, serta menjaga kebersihan diri dan pasangan sebelum dan sesudah berhubungan seksual.

Cara Mencegah Penyakit Menular Seksual dengan Hubungan Seks yang Aman

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memastikan hubungan seksual yang aman:

1. Gunakan Kondom dengan Benar

Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling efektif dalam mencegah penularan PMS seperti HIV, klamidia, gonore, dan sifilis. Untuk efektivitas maksimal, kondom harus digunakan dengan benar:

  • Pastikan kondom belum kedaluwarsa.
  • Gunakan kondom sejak awal hingga akhir hubungan seksual.
  • Jangan gunakan kondom yang sudah rusak atau sobek.
  • Jangan gunakan dua kondom sekaligus karena dapat meningkatkan risiko robek.

2. Lakukan Tes PMS Secara Rutin

Melakukan tes PMS secara berkala sangat penting, terutama jika memiliki lebih dari satu pasangan seksual. Tes dapat membantu mendeteksi infeksi sejak dini sehingga pengobatan dapat segera dilakukan sebelum infeksi menyebar lebih lanjut.

Tes yang umum dilakukan meliputi:

  • Tes HIV
  • Tes sifilis
  • Tes klamidia dan gonore
  • Tes herpes simplex virus (HSV)
  • Tes HPV dan Pap smear untuk wanita

3. Batasi Jumlah Pasangan Seksual

Semakin banyak pasangan seksual yang dimiliki, semakin tinggi risiko tertular PMS. Menjalin hubungan monogami dengan pasangan yang sudah menjalani tes PMS dan dinyatakan sehat adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko infeksi.

4. Hindari Berhubungan Seks Saat Mengalami Gejala Infeksi

Jika mengalami gejala seperti keputihan yang tidak normal, nyeri saat buang air kecil, atau luka di area genital, sebaiknya hindari aktivitas seksual dan segera periksa ke dokter. Beberapa infeksi dapat menyebar lebih mudah saat ada luka atau iritasi di area genital.

5. Gunakan Pelumas Berbasis Air atau Silikon

Penggunaan pelumas saat berhubungan seksual dapat mengurangi risiko iritasi dan robekan pada kulit, yang bisa menjadi pintu masuk bagi infeksi PMS. Hindari pelumas berbasis minyak jika menggunakan kondom lateks karena dapat merusak kondom dan meningkatkan risiko kebocoran.

6. Vaksinasi untuk Mencegah PMS Tertentu

Beberapa PMS dapat dicegah dengan vaksinasi, seperti:

  • Vaksin HPV: Mencegah infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks, kanker anus, dan kutil kelamin.
  • Vaksin Hepatitis B: Melindungi dari infeksi hepatitis B yang dapat menyebabkan kerusakan hati.

Vaksin ini sangat dianjurkan bagi individu yang aktif secara seksual dan belum pernah terpapar virus tersebut.

7. Hindari Alkohol dan Narkoba Sebelum Berhubungan Seks

Konsumsi alkohol dan narkoba dapat mengurangi kewaspadaan dan membuat seseorang lebih rentan melakukan seks berisiko tanpa perlindungan. Selalu dalam kondisi sadar dan bijak dalam mengambil keputusan terkait hubungan seksual.

8. Komunikasikan dengan Pasangan

Salah satu aspek penting dalam hubungan seks yang aman adalah komunikasi yang jujur dan terbuka dengan pasangan. Diskusikan riwayat seksual, status kesehatan, serta cara-cara pencegahan PMS sebelum memulai hubungan seksual.

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa diajukan kepada pasangan:

  • Kapan terakhir kali melakukan tes PMS?
  • Apakah pernah mengalami gejala penyakit menular seksual?
  • Apakah bersedia menggunakan kondom atau metode perlindungan lainnya?

Faktor Risiko Penyakit Menular Seksual

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tertular PMS antara lain:

  • Memiliki banyak pasangan seksual tanpa melakukan tes rutin.
  • Berhubungan seks tanpa menggunakan kondom atau metode perlindungan lainnya.
  • Berhubungan seks dengan pasangan yang memiliki PMS tanpa diketahui.
  • Memiliki riwayat infeksi PMS sebelumnya.
  • Menggunakan narkoba suntik atau berbagi jarum dengan orang lain.

Mengetahui faktor risiko ini dapat membantu dalam mengambil tindakan pencegahan yang lebih efektif.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena PMS?

Jika didiagnosis dengan PMS, jangan panik. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  1. Segera Konsultasikan dengan Dokter Dokter akan memberikan diagnosis dan pengobatan yang sesuai, seperti antibiotik untuk infeksi bakteri atau terapi antivirus untuk infeksi virus.
  2. Ikuti Pengobatan Sampai Tuntas Jika diberi resep antibiotik, pastikan untuk menghabiskan obat meskipun gejala sudah hilang. Hal ini untuk mencegah resistensi bakteri.
  3. Hindari Berhubungan Seks Sampai Sembuh Tunggu hingga dokter menyatakan bahwa infeksi telah sembuh sepenuhnya sebelum kembali berhubungan seksual.
  4. Beri Tahu Pasangan Jika terdiagnosis dengan PMS, beri tahu pasangan agar mereka juga dapat menjalani tes dan pengobatan jika diperlukan.
  5. Lakukan Tes Ulang Beberapa infeksi seperti klamidia dan gonore memerlukan tes ulang setelah pengobatan untuk memastikan infeksi benar-benar hilang.

Kesimpulan

Hubungan seks yang aman adalah langkah utama dalam mencegah penyakit menular seksual. Menggunakan kondom, melakukan tes PMS secara rutin, membatasi jumlah pasangan seksual, serta mendapatkan vaksinasi adalah beberapa cara yang efektif untuk melindungi diri sendiri dan pasangan dari infeksi.

Komunikasi yang terbuka dengan pasangan dan kesadaran akan faktor risiko juga sangat penting dalam menjaga kesehatan seksual. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menikmati kehidupan seksual yang sehat dan bebas dari risiko penyakit menular seksual.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang PMS atau ingin melakukan pemeriksaan, segera konsultasikan dengan dokter atau kunjungi klinik kesehatan seksual terdekat.