Gonore atau kencing nanah adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini dapat menyerang pria maupun wanita dan sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Karena itu, banyak penderita yang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi hingga kondisinya semakin parah.

Lalu, apa yang terjadi jika gonore tidak segera diobati? Jangan anggap sepele! Infeksi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius yang berdampak buruk bagi kesehatan. Artikel ini akan membahas bahaya gonore jika dibiarkan tanpa pengobatan serta bagaimana cara mencegah dan mengobatinya.


Bahaya Gonore Jika Tidak Diobati

Tanpa pengobatan yang tepat, gonore dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut beberapa bahaya yang dapat timbul akibat gonore yang tidak ditangani dengan baik:

1. Infertilitas atau Kemandulan

Infeksi gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan peradangan pada organ reproduksi, yang akhirnya berdampak pada kesuburan.

  • Pada wanita, gonore dapat menyebabkan Penyakit Radang Panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID) yang merusak tuba falopi dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik atau kemandulan.
  • Pada pria, infeksi ini dapat mengakibatkan epididimitis, yaitu peradangan pada saluran sperma yang menyebabkan ketidaksuburan.

2. Infeksi Menyebar ke Organ Lain (DGI – Disseminated Gonococcal Infection)

Gonore yang tidak diobati dapat menyebar melalui aliran darah dan menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, persendian, bahkan jantung. Kondisi ini dikenal sebagai Disseminated Gonococcal Infection (DGI) dan bisa berakibat fatal. Gejalanya meliputi: ✅ Nyeri sendi yang parah. ✅ Ruam kulit yang menyebar. ✅ Demam dan tubuh terasa lemah. ✅ Infeksi jantung atau selaput otak (meningitis).

3. Peningkatan Risiko Terinfeksi HIV

Penderita gonore yang tidak diobati memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular HIV. Infeksi gonore menyebabkan luka dan peradangan pada area genital, yang memudahkan virus HIV masuk ke dalam tubuh.

4. Gangguan Selama Kehamilan dan Persalinan

Ibu hamil yang terinfeksi gonore berisiko tinggi menularkan penyakit ini kepada bayinya saat persalinan. Infeksi gonore pada bayi baru lahir dapat menyebabkan: ✅ Infeksi mata serius (oftalmia neonatorum) yang bisa menyebabkan kebutaan. ✅ Infeksi darah (sepsis) yang mengancam jiwa. ✅ Kelahiran prematur atau keguguran.

5. Radang dan Kerusakan pada Saluran Kemih

Gonore juga dapat menyebabkan peradangan pada uretra (saluran kencing), yang berakibat pada: ✅ Nyeri hebat saat buang air kecil. ✅ Pembengkakan dan penyumbatan uretra. ✅ Risiko infeksi ginjal jika bakteri menyebar lebih lanjut.

6. Gangguan pada Mata, Tenggorokan, dan Dubur

Selain menyerang alat kelamin, gonore juga dapat menginfeksi bagian tubuh lain, seperti: ✅ Mata → Menyebabkan konjungtivitis atau infeksi mata yang serius. ✅ Tenggorokan → Gonore di tenggorokan bisa menyebabkan radang dan sulit menelan. ✅ Dubur → Infeksi gonore di area dubur menyebabkan nyeri, gatal, dan keluarnya cairan abnormal.


Bagaimana Cara Mengobati Gonore?

Satu-satunya cara menyembuhkan gonore adalah dengan pengobatan medis. Jangan mencoba menyembuhkan gonore dengan obat herbal atau metode rumahan, karena ini tidak akan membunuh bakteri penyebab infeksi.

1. Pengobatan dengan Antibiotik

Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Umumnya, dokter akan memberikan kombinasi antibiotik berikut: ✅ Suntikan Ceftriaxone (dosis tunggal). ✅ Obat antibiotik oral seperti Azithromycin atau Doxycycline.

Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan, meskipun gejala sudah hilang.

2. Hindari Hubungan Seksual Selama Pengobatan

Jika kamu sedang menjalani pengobatan gonore, hindari hubungan seksual setidaknya selama 7 hari setelah pengobatan selesai, atau sampai dokter menyatakan kamu sembuh total.

3. Periksa dan Obati Pasangan Seksual

Jika kamu terdiagnosis gonore, pasangan seksualmu juga harus diperiksa dan mendapatkan pengobatan, meskipun tidak mengalami gejala. Ini untuk mencegah reinfeksi.

4. Lakukan Tes Ulang Setelah Pengobatan

Penderita gonore dianjurkan untuk melakukan tes ulang dalam waktu 3 bulan untuk memastikan infeksi benar-benar hilang.


Cara Mencegah Gonore

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa cara untuk menghindari risiko tertular gonore: ✅ Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual. ✅ Hindari berganti-ganti pasangan seksual.Lakukan tes PMS secara rutin, terutama jika aktif secara seksual.Jaga kebersihan area genital dan hindari berbagi handuk atau pakaian dalam.Jangan lakukan hubungan seksual dengan seseorang yang memiliki gejala gonore.


Kesimpulan

Gonore tidak boleh dianggap sepele, karena jika dibiarkan tanpa pengobatan dapat menyebabkan komplikasi serius, mulai dari kemandulan, infeksi menyebar ke organ lain, hingga peningkatan risiko HIV. Selain itu, gonore yang tidak diobati juga dapat membahayakan bayi dalam kandungan.

Jika kamu mengalami gejala gonore atau merasa berisiko, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Klinik Utama Pandawa siap membantu dengan layanan pemeriksaan dan pengobatan gonore yang aman, cepat, dan terpercaya.

💡 Jangan tunggu sampai terlambat! Lindungi kesehatanmu dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat.