Priapismus adalah kondisi medis yang ditandai dengan ereksi yang berlangsung lebih dari empat jam tanpa adanya rangsangan seksual. Kondisi ini tergolong darurat medis karena dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan penis jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Priapismus terjadi akibat gangguan aliran darah di penis, yang dapat menyebabkan nyeri hebat dan komplikasi serius, termasuk disfungsi ereksi permanen. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan priapismus agar Anda lebih memahami kondisi ini serta cara pencegahannya.

Apa Itu Priapismus?

Priapismus adalah ereksi yang berkepanjangan dan tidak diinginkan. Kondisi ini dapat terjadi pada semua usia, tetapi lebih sering ditemukan pada pria usia 30 hingga 40 tahun dan anak-anak dengan anemia sel sabit.

Priapismus dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama:

  1. Priapismus Iskemik (Low-Flow)
    • Merupakan jenis yang paling umum terjadi.
    • Disebabkan oleh darah yang terjebak dalam penis dan tidak dapat mengalir keluar.
    • Bisa sangat menyakitkan dan berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan permanen.
  2. Priapismus Non-Iskemik (High-Flow)
    • Lebih jarang terjadi dibandingkan priapismus iskemik.
    • Disebabkan oleh aliran darah yang tidak terkontrol akibat cedera pada arteri penis.
    • Biasanya tidak menyakitkan dan sering kali hilang dengan sendirinya.

Penyebab Priapismus

Priapismus dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kondisi medis, penggunaan obat-obatan tertentu, dan trauma. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari priapismus:

1. Gangguan Darah

Beberapa penyakit darah dapat meningkatkan risiko terjadinya priapismus, seperti:

  • Anemia sel sabit – Sel darah merah yang abnormal dapat menyumbat pembuluh darah di penis.
  • Leukemia – Peningkatan jumlah sel darah putih dapat menghambat aliran darah di penis.
  • Trombositopenia – Gangguan pembekuan darah yang dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah.

2. Penggunaan Obat-obatan

Beberapa jenis obat diketahui dapat memicu priapismus, antara lain:

  • Obat disfungsi ereksi seperti sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), dan vardenafil (Levitra).
  • Obat antidepresan seperti trazodone.
  • Obat antipsikotik seperti risperidone dan olanzapine.
  • Obat pengencer darah yang dapat mengganggu sirkulasi darah.

3. Cedera atau Trauma

  • Cedera pada perineum (area antara skrotum dan anus) atau penis dapat menyebabkan priapismus non-iskemik.
  • Trauma pada sumsum tulang belakang yang mengganggu saraf yang mengontrol ereksi.

4. Penyakit Saraf dan Metabolik

  • Multiple sclerosis – Gangguan saraf yang dapat mempengaruhi kontrol ereksi.
  • Diabetes – Dapat menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah, yang meningkatkan risiko priapismus.
  • Gigitan hewan berbisa seperti laba-laba Black Widow, yang dapat memicu priapismus sebagai efek samping racunnya.

Gejala Priapismus

Gejala priapismus tergantung pada jenisnya:

1. Priapismus Iskemik

  • Ereksi bertahan lebih dari 4 jam tanpa rangsangan seksual.
  • Rasa nyeri yang semakin meningkat.
  • Batang penis kaku, tetapi kepala penis tetap lembek.

2. Priapismus Non-Iskemik

  • Ereksi yang berlangsung lama, tetapi tidak menyakitkan.
  • Penis terasa tidak terlalu kaku dibandingkan priapismus iskemik.
  • Biasanya disebabkan oleh trauma atau cedera pada area penis atau perineum.

Diagnosis Priapismus

Jika Anda mengalami ereksi berkepanjangan, segera periksakan diri ke dokter. Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

  1. Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik
    • Menanyakan durasi ereksi, riwayat penyakit, dan obat-obatan yang dikonsumsi.
    • Memeriksa kondisi penis untuk menentukan jenis priapismus.
  2. Tes Darah
    • Untuk memeriksa kemungkinan gangguan darah seperti anemia sel sabit atau leukemia.
  3. Analisis Gas Darah Penis
    • Sampel darah diambil dari penis untuk menentukan apakah darah terperangkap (iskemik) atau mengalir dengan lancar (non-iskemik).
  4. Ultrasonografi Doppler Penis
    • Memeriksa aliran darah di penis untuk menentukan jenis priapismus dan penyebabnya.
  5. Tes Toksikologi
    • Jika diduga priapismus disebabkan oleh penggunaan obat-obatan atau zat tertentu.

Pengobatan Priapismus

Penanganan priapismus tergantung pada jenisnya dan seberapa lama ereksi berlangsung.

1. Pengobatan Priapismus Iskemik (Darurat Medis)

  • Dekompresi Penis – Dokter akan mengeluarkan darah dari penis dengan jarum suntik untuk mengurangi tekanan dan nyeri.
  • Obat Agonis Alfa – Injeksi obat seperti fenilefrin ke dalam penis untuk menyempitkan pembuluh darah dan mengembalikan aliran darah normal.
  • Bedah Shunting – Jika metode lain tidak berhasil, prosedur ini dilakukan untuk mengalirkan darah yang terperangkap keluar dari penis.

2. Pengobatan Priapismus Non-Iskemik

  • Biasanya tidak memerlukan tindakan darurat karena sering sembuh sendiri.
  • Kompres Dingin atau Es dapat membantu mengurangi aliran darah.
  • Jika kondisi terus berlanjut, dokter mungkin akan melakukan embolisasi arteri untuk mengontrol aliran darah ke penis.

Komplikasi Priapismus

Jika tidak ditangani dengan segera, priapismus dapat menyebabkan:

  • Kerusakan permanen pada jaringan penis.
  • Disfungsi ereksi jangka panjang.
  • Gangguan psikologis akibat kecemasan dan stres.

Pencegahan Priapismus

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah priapismus antara lain:

  • Menghindari penggunaan obat disfungsi ereksi tanpa pengawasan dokter.
  • Menjaga kesehatan darah dengan mengontrol kondisi seperti anemia sel sabit dan diabetes.
  • Menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang yang dapat memicu priapismus.
  • Menggunakan pelindung saat berolahraga untuk menghindari cedera pada penis dan area sekitarnya.

Kesimpulan

Priapismus adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis jika tidak segera ditangani. Terdapat dua jenis priapismus, yaitu iskemik dan non-iskemik, dengan gejala dan penyebab yang berbeda.

Jika Anda mengalami ereksi berkepanjangan lebih dari empat jam, segera cari pertolongan medis untuk mencegah komplikasi. Klinik Utama Pandawa menyediakan layanan andrologi untuk menangani masalah kesehatan pria, termasuk priapismus. Jangan ragu untuk berkonsultasi guna mendapatkan solusi terbaik bagi kesehatan seksual Anda.