Gatal di area kemaluan bisa menjadi masalah yang sangat mengganggu. Meski sering dianggap sebagai hal biasa, kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari iritasi ringan hingga infeksi menular seksual (IMS). Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebabnya dan mengetahui cara mengatasinya dengan tepat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai penyebab gatal di area kemaluan, bagaimana cara mengatasinya, serta kapan Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter.
Penyebab Gatal di Area Kemaluan
1. Infeksi Jamur (Candidiasis)
Infeksi jamur, terutama oleh Candida albicans, sering menjadi penyebab utama gatal di area kemaluan. Infeksi ini lebih umum terjadi pada wanita, tetapi pria juga bisa mengalaminya.
Gejala:
- Gatal hebat di area kemaluan
- Keputihan kental berwarna putih seperti susu (pada wanita)
- Kemerahan dan iritasi di sekitar alat kelamin
- Rasa terbakar saat buang air kecil atau berhubungan seksual
Cara Mengatasi: Gunakan obat antijamur seperti krim atau tablet yang diresepkan oleh dokter.
2. Infeksi Bakteri (Bacterial Vaginosis – BV)
Bacterial vaginosis (BV) terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri baik dan buruk di vagina.
Gejala:
- Gatal di area kemaluan
- Keputihan berbau amis
- Rasa terbakar saat buang air kecil
Cara Mengatasi: Dokter dapat meresepkan antibiotik seperti metronidazole untuk mengatasi infeksi ini.
3. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Beberapa IMS seperti klamidia, gonore, trikomoniasis, dan herpes genital dapat menyebabkan gatal pada kemaluan.
Gejala:
- Gatal atau perih di area kemaluan
- Keputihan berwarna hijau atau kuning
- Luka atau lepuh di area genital
- Nyeri saat buang air kecil
Cara Mengatasi: IMS harus ditangani dengan obat yang sesuai, seperti antibiotik atau antivirus yang diresepkan oleh dokter.
4. Alergi atau Iritasi dari Produk Perawatan
Produk seperti sabun, deterjen, tisu basah, atau bahkan kondom bisa menyebabkan reaksi alergi yang berujung pada gatal.
Cara Mengatasi: Gunakan produk tanpa pewangi dan berbahan lembut untuk menghindari iritasi.
5. Kutu Kemaluan (Pediculosis Pubis)
Kutu kemaluan bisa menular melalui kontak seksual atau penggunaan handuk dan pakaian yang terkontaminasi.
Gejala:
- Gatal hebat terutama di malam hari
- Bintik merah atau lecet akibat gigitan
- Telur atau kutu kecil di rambut kemaluan
Cara Mengatasi: Gunakan obat pembasmi kutu yang bisa didapatkan di apotek dan pastikan untuk mencuci pakaian serta sprei dengan air panas.
6. Eksim atau Dermatitis Kontak
Eksim dan dermatitis kontak dapat menyebabkan peradangan dan gatal di area kemaluan akibat reaksi terhadap alergen.
Cara Mengatasi: Gunakan pelembap dan hindari bahan yang memicu alergi.
7. Penyakit Kulit seperti Psoriasis
Psoriasis genital bisa menyebabkan gatal, kemerahan, dan munculnya bercak bersisik di area kemaluan.
Cara Mengatasi: Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan seperti krim kortikosteroid atau terapi lain yang sesuai.
8. Diabetes dan Penyakit Lainnya
Kadar gula darah tinggi pada penderita diabetes bisa menyebabkan gatal di area kemaluan karena infeksi jamur lebih mudah berkembang.
Cara Mengatasi: Mengontrol kadar gula darah dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
Cara Mengatasi Gatal di Area Kemaluan
Jika Anda mengalami gatal di area kemaluan, beberapa langkah berikut bisa membantu:
- Menjaga Kebersihan Area Genital
- Gunakan air hangat dan sabun lembut tanpa pewangi.
- Keringkan area genital dengan baik setelah mandi.
- Hindari Produk Berbahan Kimia Keras
- Pilih deterjen bebas pewangi untuk mencuci pakaian dalam.
- Gunakan tisu basah tanpa alkohol dan pewangi.
- Gunakan Pakaian yang Nyaman
- Kenakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat.
- Hindari pakaian ketat yang dapat memperburuk iritasi.
- Gunakan Obat Sesuai Penyebabnya
- Krim antijamur untuk infeksi jamur.
- Antibiotik untuk infeksi bakteri.
- Obat antihistamin untuk reaksi alergi.
- Hindari Menggaruk Area Gatal
- Menggaruk hanya akan memperparah iritasi dan berisiko menyebabkan infeksi sekunder.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala berikut:
- Gatal berlangsung lebih dari satu minggu tanpa perbaikan.
- Muncul luka, bengkak, atau lepuh di area kemaluan.
- Keputihan berbau tidak sedap atau berwarna abnormal.
- Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
- Demam atau gejala lain yang menyertai.
Kesimpulan
Gatal di area kemaluan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi jamur, bakteri, IMS, hingga reaksi alergi. Jika gatal tidak kunjung hilang atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Jika Anda mengalami gatal di area kemaluan dan ingin mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut, Klinik Utama Pandawa siap membantu dengan layanan kesehatan kulit dan kelamin yang profesional dan terpercaya.

Tim medis klinik utama pandawa terdiri dari dokter spesialis, perawat, farmasi, dan editor blog yang berkolaborasi untuk menghasilkan konten yang berkualitas di web ini.