Trikomoniasis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang sering tidak disadari oleh penderitanya. Penyakit ini disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis dan lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria. Meskipun infeksi ini bisa diobati dengan mudah, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi karena sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai trikomoniasis, mulai dari penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, hingga pencegahan agar Anda dapat lebih memahami dan mencegah penyebaran infeksi ini.
Apa Itu Trikomoniasis?
Trikomoniasis adalah infeksi yang disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis, yang ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi ini lebih umum terjadi pada wanita, terutama pada vagina dan uretra, meskipun pria juga dapat terinfeksi di saluran kemih.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), trikomoniasis adalah salah satu IMS yang paling umum di dunia, tetapi sering kali tidak terdiagnosis karena gejalanya yang ringan atau bahkan tidak muncul sama sekali.
Penyebab dan Cara Penularan
Trikomoniasis menyebar melalui hubungan seksual tanpa perlindungan dengan seseorang yang terinfeksi. Parasit Trichomonas vaginalis dapat bertahan di lingkungan yang lembap, seperti vagina atau uretra, tetapi tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia.
Beberapa cara penularan trikomoniasis meliputi:
- Hubungan seksual vaginal tanpa kondom.
- Kontak dengan alat kelamin yang terinfeksi.
- Berbagi mainan seksual tanpa sterilisasi.
Parasit ini tidak dapat menyebar melalui toilet, kolam renang, atau kontak sehari-hari seperti berjabat tangan, karena tidak dapat bertahan di permukaan kering atau di luar tubuh manusia dalam waktu lama.
Gejala Trikomoniasis
Sebagian besar orang yang terinfeksi trikomoniasis tidak mengalami gejala, atau hanya memiliki gejala ringan yang sering disalahartikan sebagai infeksi lain, seperti infeksi saluran kemih atau vaginosis bakterial.
Gejala pada Wanita:
- Keputihan yang berbusa, berwarna hijau atau kuning, dan berbau tidak sedap.
- Gatal atau iritasi di area genital.
- Rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
- Ketidaknyamanan saat berhubungan seksual.
Gejala pada Pria:
- Keluarnya cairan tidak normal dari penis.
- Sensasi terbakar saat buang air kecil atau setelah ejakulasi.
- Iritasi di dalam penis.
Karena gejala trikomoniasis sering kali ringan atau tidak ada sama sekali, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi dan dapat menularkan penyakit ini ke pasangan seksual mereka.
Dampak Trikomoniasis Jika Tidak Diobati
Meskipun trikomoniasis bukan infeksi yang mengancam nyawa, jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti:
- Meningkatkan Risiko Infeksi Menular Seksual Lainnya: Infeksi trikomoniasis dapat menyebabkan peradangan pada alat kelamin, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi lain seperti HIV.
- Komplikasi pada Kehamilan: Wanita hamil dengan trikomoniasis memiliki risiko lebih tinggi mengalami kelahiran prematur atau melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
- Gangguan Kesuburan: Pada beberapa kasus, trikomoniasis dapat berdampak pada kesuburan baik pada pria maupun wanita jika dibiarkan tanpa pengobatan dalam jangka panjang.
Cara Diagnosis Trikomoniasis
Karena gejalanya sering kali tidak jelas, diagnosis trikomoniasis memerlukan pemeriksaan medis yang spesifik. Beberapa metode yang digunakan dokter untuk mendiagnosis trikomoniasis meliputi:
- Tes Mikroskopis: Sampel cairan dari vagina atau uretra diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi keberadaan Trichomonas vaginalis.
- Tes Kultur: Kultur dari cairan vagina atau uretra dapat digunakan untuk mengidentifikasi parasit ini dengan lebih akurat.
- Tes PCR (Polymerase Chain Reaction): Tes ini lebih sensitif dan dapat mendeteksi DNA parasit dalam sampel yang diambil dari pasien.
Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki riwayat berhubungan seksual tanpa perlindungan, segera lakukan tes untuk memastikan apakah Anda terinfeksi atau tidak.
Pengobatan Trikomoniasis
Trikomoniasis dapat diobati dengan mudah menggunakan obat antibiotik, biasanya dalam bentuk metronidazole atau tinidazole.
Pengobatan yang Direkomendasikan:
- Metronidazole (Flagyl): Biasanya diberikan dalam dosis tunggal atau dalam bentuk dosis yang lebih kecil selama tujuh hari.
- Tinidazole (Tindamax): Obat alternatif yang sering diresepkan dalam satu dosis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjalani pengobatan:
- Hindari alkohol selama mengonsumsi obat ini karena dapat menyebabkan efek samping seperti mual dan muntah.
- Pastikan pasangan seksual juga menjalani pengobatan agar infeksi tidak berulang.
- Hindari hubungan seksual hingga pengobatan selesai dan gejala benar-benar hilang.
Pencegahan Trikomoniasis
Mencegah trikomoniasis jauh lebih mudah daripada mengobatinya. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko tertular infeksi ini:
- Gunakan Kondom
- Menggunakan kondom lateks atau poliuretan selama hubungan seksual dapat mengurangi risiko penularan trikomoniasis.
- Bersikap Setia pada Satu Pasangan
- Memiliki pasangan seksual tetap yang telah diperiksa kesehatannya dapat membantu mengurangi risiko tertular IMS.
- Lakukan Tes Kesehatan Secara Rutin
- Jika Anda aktif secara seksual, penting untuk menjalani tes IMS secara berkala, terutama jika memiliki pasangan baru.
- Hindari Berbagi Mainan Seksual
- Jika menggunakan mainan seksual, pastikan untuk membersihkannya secara menyeluruh setelah digunakan atau menggunakan pelindung seperti kondom.
- Edukasi dan Komunikasi dengan Pasangan
- Berbicaralah secara terbuka dengan pasangan mengenai kesehatan seksual dan lakukan tes bersama jika diperlukan.
Kesimpulan
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang umum tetapi sering diabaikan karena gejalanya yang tidak selalu muncul. Infeksi ini dapat dengan mudah diobati menggunakan antibiotik, tetapi jika tidak ditangani, dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang lebih serius.
Untuk mencegah penyebaran trikomoniasis, penting untuk menjalani hubungan seksual yang aman, menggunakan kondom, melakukan tes kesehatan secara rutin, dan segera mencari pengobatan jika terinfeksi. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi diri sendiri dan pasangan dari risiko infeksi menular seksual ini.
Jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan atau ingin mengetahui lebih lanjut tentang trikomoniasis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terpercaya.

Tim medis klinik utama pandawa terdiri dari dokter spesialis, perawat, farmasi, dan editor blog yang berkolaborasi untuk menghasilkan konten yang berkualitas di web ini.