Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Infeksi ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi karena gejala sifilis bisa muncul secara bertahap dan bahkan menghilang sementara sebelum berkembang menjadi lebih parah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa sifilis dianggap berbahaya, bagaimana bakteri penyebabnya bekerja, serta cara pencegahan dan pengobatannya.


Mengenal Treponema pallidum: Bakteri Penyebab Sifilis

Bakteri Treponema pallidum adalah jenis bakteri berbentuk spiral yang sangat kecil dan sulit dideteksi tanpa pemeriksaan khusus. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau selaput lendir, seperti di area genital, mulut, atau anus.

Ciri-ciri Treponema pallidum:

✅ Berbentuk spiral (spirochete) dan sangat kecil. ✅ Tidak bisa hidup lama di luar tubuh manusia. ✅ Menyebar melalui kontak langsung dengan luka sifilis selama hubungan seksual. ✅ Dapat berpindah melalui darah ke organ lain dalam tubuh, termasuk otak dan jantung.


Kenapa Sifilis Berbahaya?

Sifilis menjadi berbahaya karena penyakit ini berkembang dalam beberapa tahap dengan gejala yang berbeda-beda. Jika tidak segera diobati, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi serius hingga berujung pada kematian.

1. Sifilis Bisa Menyebar ke Seluruh Tubuh

Setelah seseorang terinfeksi, bakteri Treponema pallidum bisa berpindah melalui aliran darah dan menyerang berbagai organ dalam tubuh, termasuk otak, jantung, dan sistem saraf.

Bahaya:

  • Dapat menyebabkan kerusakan organ permanen jika tidak diobati.
  • Risiko neurosifilis, yaitu ketika sifilis menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan gangguan mental serta kelumpuhan.

2. Gejala Sifilis Sering Kali Tidak Disadari

Pada tahap awal, sifilis sering kali hanya menunjukkan luka kecil di area genital, mulut, atau anus. Luka ini tidak terasa sakit dan bisa hilang dengan sendirinya, sehingga banyak orang menganggapnya bukan masalah serius.

Bahaya:

  • Tanpa pengobatan, infeksi tetap ada di dalam tubuh dan berkembang ke tahap selanjutnya.
  • Penderita yang tidak menyadari infeksinya bisa menularkan sifilis ke pasangan seksualnya.

3. Bisa Menyebabkan Gangguan Jantung dan Otak

Jika tidak ditangani selama bertahun-tahun, sifilis bisa masuk ke tahap akhir yang disebut sifilis tersier. Pada tahap ini, infeksi bisa menyebabkan kerusakan serius pada jantung, otak, pembuluh darah, dan sistem saraf.

Bahaya:

  • Gangguan kardiovaskular, seperti pembengkakan aorta yang bisa menyebabkan gagal jantung.
  • Neurosifilis, yang menyebabkan kehilangan memori, kebutaan, hingga gangguan mental.
  • Gumma, yaitu luka besar yang merusak jaringan tubuh dan organ dalam.

4. Berisiko Menyebabkan Kebutaan dan Kelumpuhan

Salah satu komplikasi serius sifilis yang tidak diobati adalah neurosifilis. Ini terjadi ketika bakteri Treponema pallidum menyerang sistem saraf dan menyebabkan gangguan neurologis yang parah.

Bahaya:

  • Bisa menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan permanen.
  • Menyebabkan gangguan koordinasi gerak, kelemahan otot, hingga kelumpuhan.
  • Bisa menyebabkan kehilangan kemampuan berpikir atau demensia.

5. Sifilis Bisa Menular dari Ibu ke Bayi

Ibu hamil yang terinfeksi sifilis bisa menularkan penyakit ini ke bayinya selama kehamilan atau saat persalinan. Ini disebut sifilis kongenital.

Bahaya:

  • Bisa menyebabkan keguguran atau bayi lahir mati.
  • Bayi yang lahir dengan sifilis bisa mengalami kerusakan organ permanen.
  • Jika tidak diobati, bayi bisa mengalami gangguan tumbuh kembang, tuli, atau kelainan bentuk tulang.

Bagaimana Sifilis Menular?

Sifilis menular melalui kontak langsung dengan luka sifilis saat berhubungan seksual. Penularan juga bisa terjadi melalui:

🔹 Seks vaginal, anal, dan oral tanpa pengaman. 🔹 Berciuman dengan seseorang yang memiliki luka sifilis di mulut. 🔹 Dari ibu ke bayi selama kehamilan atau persalinan. 🔹 Transfusi darah yang terkontaminasi (meskipun sangat jarang karena darah di rumah sakit biasanya sudah diperiksa terlebih dahulu).

Namun, sifilis tidak menular melalui: ❌ Dudukan toilet ❌ Berbagi makanan atau minuman ❌ Berpelukan atau berjabat tangan


Cara Mencegah dan Mengobati Sifilis

1. Pencegahan Sifilis

Gunakan kondom atau dental dam setiap kali berhubungan seksual. ✅ Lakukan tes PMS secara rutin, terutama jika aktif secara seksual dengan lebih dari satu pasangan. ✅ Setia pada satu pasangan seksual yang sudah menjalani tes sifilis.Hindari berbagi alat pribadi seperti jarum suntik atau alat cukur. ✅ Jika sedang hamil, lakukan tes sifilis untuk mencegah penularan ke bayi.

2. Pengobatan Sifilis

Sifilis dapat diobati dengan antibiotik, terutama penisilin. Pengobatan akan lebih efektif jika sifilis masih dalam tahap awal.

📌 Jika sifilis sudah berkembang ke tahap lanjut, pengobatan mungkin tidak bisa memperbaiki kerusakan organ yang sudah terjadi, tetapi bisa mencegah infeksi semakin parah.


Kesimpulan

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan organ yang permanen jika tidak segera diobati. Bakteri penyebabnya, Treponema pallidum, dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan berbagai komplikasi serius, termasuk kebutaan, kelumpuhan, dan bahkan kematian.

Karena gejalanya bisa muncul dan hilang tanpa disadari, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Jika kamu merasa berisiko atau mengalami gejala yang mencurigakan, segera lakukan tes dan konsultasikan dengan dokter.

Jangan anggap remeh sifilis! Lindungi dirimu dan pasangan dengan tindakan pencegahan yang tepat. Jika kamu butuh konsultasi lebih lanjut, Klinik Utama Pandawa siap membantu dengan layanan pemeriksaan dan pengobatan sifilis yang aman dan terpercaya.