Trikomoniasis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Infeksi ini dapat menyerang pria maupun wanita, namun sering kali pria tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi karena gejalanya cenderung ringan atau bahkan tidak muncul sama sekali. Meskipun begitu, pria tetap bisa menularkan trikomoniasis kepada pasangannya melalui hubungan seksual.
Mengetahui gejala awal trikomoniasis pada pria sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi serta menghindari komplikasi yang lebih serius. Selain itu, memahami cara pencegahannya dapat membantu menurunkan risiko terjadinya infeksi ini. Artikel ini akan membahas secara lengkap gejala awal trikomoniasis pada pria, penyebabnya, serta langkah-langkah pencegahannya.
Gejala Awal Trikomoniasis pada Pria
Sebagian besar pria yang terinfeksi trikomoniasis tidak mengalami gejala yang signifikan. Namun, bagi yang mengalami gejala, berikut adalah tanda-tanda yang perlu diwaspadai:
1. Keluar Cairan Tidak Normal dari Uretra
Pria yang mengalami trikomoniasis dapat mengeluarkan cairan berwarna bening, putih, atau kehijauan dari penis. Cairan ini biasanya muncul pada pagi hari atau setelah buang air kecil.
2. Rasa Gatal atau Iritasi pada Uretra
Infeksi parasit Trichomonas vaginalis dapat menyebabkan iritasi pada uretra, sehingga pria mungkin merasakan sensasi gatal, perih, atau tidak nyaman pada penis.
3. Nyeri atau Sensasi Terbakar Saat Buang Air Kecil
Salah satu gejala yang paling umum adalah nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Hal ini terjadi karena infeksi menyebabkan peradangan pada saluran kemih.
4. Sering Buang Air Kecil
Trikomoniasis dapat menyebabkan peradangan pada uretra, yang mengakibatkan keinginan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya.
5. Rasa Tidak Nyaman Setelah Ejakulasi
Beberapa pria yang terinfeksi trikomoniasis melaporkan adanya ketidaknyamanan atau nyeri ringan setelah ejakulasi.
6. Pembengkakan atau Kemerahan pada Kepala Penis
Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan kepala penis menjadi kemerahan dan mengalami sedikit pembengkakan akibat peradangan.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Penyebab dan Faktor Risiko Trikomoniasis pada Pria
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis, yang ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pengaman dengan pasangan yang terinfeksi. Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena trikomoniasis:
1. Berhubungan Seksual Tanpa Kondom
Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual dapat meningkatkan risiko tertular trikomoniasis dari pasangan yang terinfeksi.
2. Bergonta-ganti Pasangan Seksual
Semakin banyak pasangan seksual yang dimiliki, semakin besar kemungkinan seseorang terinfeksi trikomoniasis atau penyakit menular seksual lainnya.
3. Riwayat Infeksi Menular Seksual (IMS) Lainnya
Pria yang pernah mengalami IMS, seperti gonore atau klamidia, lebih rentan terhadap trikomoniasis karena sistem kekebalan tubuhnya bisa melemah akibat infeksi sebelumnya.
4. Kurangnya Kesadaran akan Penyakit Menular Seksual
Kurangnya pengetahuan tentang trikomoniasis dan cara penularannya dapat meningkatkan risiko infeksi.
Diagnosis Trikomoniasis pada Pria
Karena gejalanya yang sering kali tidak tampak, diagnosis trikomoniasis pada pria bisa menjadi tantangan. Dokter biasanya akan melakukan beberapa metode pemeriksaan berikut:
- Pemeriksaan Sampel Urine: Untuk mendeteksi adanya parasit dalam saluran kemih.
- Uji Mikroskopis: Pemeriksaan sampel cairan dari uretra untuk mencari keberadaan Trichomonas vaginalis.
- Tes PCR (Polymerase Chain Reaction): Tes yang lebih sensitif untuk mendeteksi DNA parasit dalam tubuh.
Jika Anda memiliki gejala atau pasangan Anda telah didiagnosis dengan trikomoniasis, sebaiknya segera menjalani pemeriksaan agar dapat menerima pengobatan yang tepat.
Cara Mengobati Trikomoniasis pada Pria
Trikomoniasis dapat diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Pengobatan biasanya meliputi:
1. Konsumsi Antibiotik
Dokter biasanya meresepkan obat seperti:
- Metronidazole (Flagyl)
- Tinidazole (Tindamax)
Obat ini dikonsumsi secara oral dan biasanya diberikan dalam satu dosis besar atau dalam beberapa dosis kecil selama beberapa hari. Penting untuk menghabiskan obat sesuai anjuran dokter agar infeksi benar-benar hilang.
2. Menghindari Alkohol Selama Pengobatan
Metronidazole dan tinidazole dapat menyebabkan efek samping serius jika dikombinasikan dengan alkohol, seperti mual, muntah, dan sakit kepala. Oleh karena itu, hindari alkohol selama pengobatan dan beberapa hari setelahnya.
3. Mengajak Pasangan untuk Ikut Diperiksa dan Diobati
Jika Anda terinfeksi trikomoniasis, pasangan seksual Anda juga harus diperiksa dan diobati, meskipun mereka tidak mengalami gejala. Ini penting untuk mencegah infeksi kembali (reinfeksi).
4. Menunda Aktivitas Seksual Hingga Sembuh
Disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai pengobatan selesai dan infeksi benar-benar sembuh guna mencegah penyebaran kembali.
Cara Mencegah Trikomoniasis pada Pria
Mencegah trikomoniasis lebih mudah dibandingkan mengobatinya. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Gunakan Kondom Saat Berhubungan Seksual
Penggunaan kondom secara konsisten dan benar dapat mengurangi risiko tertular trikomoniasis dan penyakit menular seksual lainnya.
2. Hindari Bergonta-ganti Pasangan Seksual
Memiliki pasangan tetap dan tidak sering berganti pasangan dapat menurunkan risiko infeksi.
3. Rutin Melakukan Tes IMS
Jika Anda aktif secara seksual, sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan IMS, termasuk trikomoniasis, terutama jika memiliki pasangan baru.
4. Jaga Kebersihan Organ Intim
Membersihkan area genital secara teratur dan setelah berhubungan seksual dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
5. Edukasi Diri dan Pasangan
Mengetahui lebih banyak tentang trikomoniasis dan cara penyebarannya dapat membantu dalam mengambil langkah pencegahan yang lebih baik.
Kesimpulan
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang sering kali tidak menunjukkan gejala pada pria, namun tetap dapat ditularkan ke pasangan. Gejala yang mungkin muncul meliputi keluarnya cairan dari penis, nyeri saat buang air kecil, serta iritasi pada uretra.
Pencegahan terbaik adalah dengan menggunakan kondom, menjaga kebersihan diri, dan melakukan pemeriksaan rutin terhadap penyakit menular seksual. Jika Anda mengalami gejala trikomoniasis, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat guna mencegah komplikasi serta penyebaran infeksi.

Tim medis klinik utama pandawa terdiri dari dokter spesialis, perawat, farmasi, dan editor blog yang berkolaborasi untuk menghasilkan konten yang berkualitas di web ini.