Dalam dunia medis, gangguan buang air kecil dapat menjadi pertanda dari kondisi kesehatan yang serius. Salah satu gangguan yang penting untuk dikenali adalah anuria. Banyak orang mungkin belum familiar dengan istilah ini, padahal gejalanya dapat berdampak fatal bila tidak segera ditangani. Lantas, anuria adalah kondisi seperti apa? Apa saja penyebab dan bahayanya? Mari kita bahas secara lengkap dalam artikel ini.


Pengertian Anuria

Anuria adalah suatu kondisi medis di mana tubuh tidak mampu mengeluarkan urine (air seni) sama sekali atau mengeluarkannya dalam jumlah yang sangat sedikit, yaitu kurang dari 100 ml per hari. Padahal dalam keadaan normal, manusia dewasa mengeluarkan urine sekitar 800 hingga 2000 ml per hari, tergantung dari jumlah cairan yang dikonsumsi dan fungsi ginjal.

Anuria bukanlah penyakit, melainkan gejala atau manifestasi dari gangguan serius pada sistem kemih, terutama ginjal. Jika tidak segera ditangani, anuria dapat menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh dan berujung pada kerusakan organ yang lebih luas, bahkan kematian.


Perbedaan Anuria, Oliguria, dan Retensi Urin

Banyak orang seringkali menyamakan anuria dengan kondisi gangguan urin lainnya, padahal ketiganya memiliki perbedaan yang cukup signifikan:

  • Oliguria: Produksi urin sangat sedikit, yaitu antara 100–400 ml per hari.
  • Anuria: Produksi urin hampir tidak ada, yakni kurang dari 100 ml per hari.
  • Retensi urin: Urin sebenarnya diproduksi, namun tidak bisa dikeluarkan dari kandung kemih, biasanya karena sumbatan atau gangguan saraf.

Memahami perbedaan ini penting agar diagnosis dan penanganan bisa lebih tepat sasaran.


Penyebab Anuria

Anuria bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis, baik yang berhubungan langsung dengan ginjal maupun tidak. Penyebab anuria secara umum dikelompokkan menjadi tiga kategori besar:

1. Prerenal (Sebelum Ginjal)

Kondisi ini terjadi akibat gangguan aliran darah ke ginjal, sehingga ginjal tidak mampu menyaring darah dan memproduksi urine. Penyebab prerenal meliputi:

  • Dehidrasi berat
  • Syok (akibat pendarahan, infeksi berat, atau trauma)
  • Gagal jantung
  • Hipotensi (tekanan darah rendah ekstrem)

2. Renal (Gangguan pada Ginjal)

Gangguan ini terjadi langsung di ginjal, menyebabkan organ tersebut kehilangan kemampuannya untuk memproduksi urine. Contoh penyebabnya:

  • Gagal ginjal akut atau kronis
  • Glomerulonefritis (peradangan di glomerulus ginjal)
  • Infeksi berat pada ginjal
  • Keracunan obat atau bahan kimia

3. Postrenal (Setelah Ginjal)

Disebabkan oleh sumbatan atau gangguan pada saluran kemih setelah ginjal, misalnya:

  • Batu ginjal atau batu saluran kemih
  • Pembesaran prostat (BPH)
  • Tumor di saluran kemih
  • Striktur uretra (penyempitan saluran kencing)

Gejala Anuria

Selain berkurangnya produksi urine, penderita anuria dapat mengalami gejala lain tergantung penyebab dasarnya. Beberapa gejala umum yang menyertai anuria antara lain:

  • Bengkak di kaki, pergelangan kaki, atau wajah
  • Nyeri atau tekanan di perut bagian bawah
  • Mual dan muntah
  • Pusing, lemah, atau tidak sadarkan diri
  • Tekanan darah meningkat
  • Sesak napas
  • Nyeri saat buang air kecil (jika masih ada sedikit urine)

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala ini, segeralah mencari pertolongan medis.


Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Anuria yang tidak segera diobati dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, seperti:

  • Keracunan uremik: Penumpukan limbah dan racun dalam darah karena ginjal tidak mampu menyaringnya.
  • Gagal ginjal akut: Ginjal kehilangan fungsi secara tiba-tiba, yang bisa bersifat sementara atau permanen.
  • Asidosis metabolik: Ketidakseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
  • Kematian jaringan organ lainnya karena gangguan sirkulasi cairan dan elektrolit.

Oleh karena itu, anuria adalah kondisi darurat medis yang memerlukan perhatian segera.


Diagnosis Anuria

Untuk mendiagnosis anuria, dokter biasanya akan melakukan:

  1. Pemeriksaan fisik dan wawancara medis
    • Riwayat buang air kecil
    • Konsumsi obat-obatan
    • Kondisi medis sebelumnya
  2. Tes laboratorium
    • Urinalisis
    • Tes darah (fungsi ginjal: ureum, kreatinin)
    • Elektrolit darah
  3. Pemeriksaan penunjang
    • USG ginjal dan saluran kemih
    • CT scan atau MRI bila diperlukan
    • Biopsi ginjal (untuk kasus tertentu)

Penanganan Anuria

Penanganan anuria sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa pendekatan yang umum dilakukan antara lain:

1. Terapi Cairan dan Elektrolit

Jika anuria disebabkan oleh dehidrasi atau syok, pemberian cairan infus dan koreksi elektrolit sangat penting untuk memulihkan aliran darah ke ginjal.

2. Obat-obatan

  • Diuretik: untuk merangsang produksi urine (hanya jika ginjal masih berfungsi sebagian)
  • Antibiotik: jika penyebabnya adalah infeksi
  • Obat penurun tekanan darah: jika hipertensi menjadi pemicu

3. Tindakan Medis

  • Kateterisasi urine: untuk membantu mengalirkan urine jika terjadi sumbatan
  • Litotripsi atau operasi batu: jika penyebab anuria adalah batu ginjal atau saluran kemih
  • Dialisis (cuci darah): jika ginjal tidak lagi mampu menjalankan fungsinya

4. Penanganan Jangka Panjang

Bagi pasien dengan gagal ginjal kronis yang menyebabkan anuria, mungkin diperlukan terapi pengganti ginjal jangka panjang, seperti hemodialisis rutin atau bahkan transplantasi ginjal.


Pencegahan Anuria

Meskipun tidak semua penyebab anuria dapat dicegah, Anda bisa mengurangi risikonya dengan beberapa langkah berikut:

  • Minum air putih yang cukup setiap hari
  • Hindari penggunaan obat-obatan tanpa resep atau dalam jangka panjang
  • Kontrol tekanan darah dan gula darah secara berkala
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika memiliki riwayat penyakit ginjal atau diabetes
  • Hindari konsumsi zat toksik seperti alkohol berlebihan dan logam berat

Kesimpulan

Anuria adalah kondisi medis serius yang ditandai dengan produksi urine yang sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Kondisi ini bukan hanya membuat tubuh tidak nyaman, tetapi juga berisiko menimbulkan kerusakan organ yang lebih luas jika tidak segera ditangani.

Penting untuk mengenali gejala dan penyebab anuria sejak dini agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Jika Anda mengalami penurunan drastis dalam jumlah buang air kecil, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau fasilitas kesehatan terpercaya.


Konsultasi Masalah Ginjal dan Saluran Kemih? Klinik Utama Pandawa Solusinya!

Klinik Utama Pandawa menyediakan layanan konsultasi dan pemeriksaan andrologi, urologi, serta kesehatan ginjal dan saluran kemih. Didukung oleh dokter profesional dan fasilitas medis lengkap, kami siap membantu Anda menangani gangguan seperti anuria, infeksi saluran kemih, hingga disfungsi organ reproduksi pria.

📞 Hubungi kami sekarang untuk konsultasi langsung dengan dokter ahli!
🌐 Kunjungi situs resmi Klinik Utama Pandawa untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan jadwal pemeriksaan.