Tanam benang hidung atau nose thread lift adalah salah satu prosedur estetika non-bedah yang semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin memiliki bentuk hidung lebih mancung dan terangkat secara instan. Prosedur ini dianggap cepat, minim luka, dan hasilnya bisa langsung terlihat. Namun, seperti halnya prosedur kecantikan lainnya, tanam benang hidung juga bisa menimbulkan efek samping, salah satunya adalah benjolan setelah tanam benang hidung.
Apakah benjolan tersebut berbahaya? Apa penyebabnya? Bagaimana cara mengatasinya? Artikel ini akan membahas secara lengkap dan mendalam mengenai benjolan setelah tanam benang hidung, mulai dari penyebab, jenis benjolan, cara penanganan, hingga tips pencegahan.
Apa Itu Tanam Benang Hidung?
Tanam benang hidung adalah prosedur estetika non-bedah yang dilakukan dengan cara memasukkan benang khusus ke dalam jaringan kulit hidung untuk membentuk kontur atau mengangkat bagian hidung agar tampak lebih tinggi. Benang yang digunakan biasanya berbahan PDO (Polydioxanone), PLA (Polylactic Acid), atau PCL (Polycaprolactone) yang dapat diserap oleh tubuh dalam beberapa bulan.
Hasil dari prosedur ini bisa bertahan antara 6–24 bulan tergantung jenis benang, kondisi kulit, dan perawatan pasca tindakan.
Apa Itu Benjolan Setelah Tanam Benang Hidung?
Benjolan setelah tanam benang hidung adalah kondisi ketika muncul tonjolan atau pembengkakan di sekitar area yang ditanam benang. Benjolan ini bisa muncul segera setelah prosedur atau beberapa hari hingga minggu setelahnya. Ada benjolan yang bersifat ringan dan hilang sendiri, namun ada pula yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut.
Penyebab Benjolan Setelah Tanam Benang Hidung
Munculnya benjolan setelah prosedur tanam benang bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Reaksi Peradangan Normal
Setelah tanam benang, tubuh akan merespons benda asing yang masuk (dalam hal ini benang) dengan proses inflamasi ringan. Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan sementara yang menyerupai benjolan.
2. Penempatan Benang yang Tidak Tepat
Jika benang tidak ditanam di lapisan kulit yang sesuai atau tidak sejajar, bisa terbentuk benjolan atau tonjolan benang yang terlihat dari permukaan kulit.
3. Infeksi
Jika area tanam benang tidak dilakukan secara steril atau perawatan pasca tindakan tidak dijaga dengan baik, infeksi bisa terjadi. Gejala umumnya adalah benjolan kemerahan, nyeri, panas, dan bisa disertai nanah.
4. Reaksi Alergi
Meski jarang, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi terhadap bahan benang yang digunakan. Hal ini dapat memicu pembentukan benjolan atau granuloma.
5. Benang Bergeser atau Terlalu Banyak
Jika jumlah benang terlalu banyak atau terjadi pergeseran posisi benang karena gerakan wajah atau tekanan dari luar, maka bisa timbul benjolan yang terasa mengganjal.
6. Pembentukan Jaringan Parut atau Fibrosis
Pada proses penyembuhan, tubuh bisa membentuk jaringan parut di sekitar benang, terutama jika terjadi iritasi berulang. Ini bisa membentuk benjolan keras di bawah kulit.
Jenis-Jenis Benjolan Setelah Tanam Benang
Berikut adalah jenis benjolan yang umum terjadi:
- Benjolan lunak: Biasanya karena pembengkakan pasca tindakan. Tidak disertai nyeri berat dan akan hilang dalam beberapa hari.
- Benjolan keras: Bisa disebabkan oleh pembentukan jaringan parut atau benang yang menggulung. Umumnya tidak nyeri, namun bisa terasa mengganggu secara estetika.
- Benjolan nyeri dan kemerahan: Mengindikasikan infeksi. Biasanya disertai gejala sistemik seperti demam dan harus ditangani segera.
- Benjolan berisi nanah: Disebut abses, perlu penanganan medis seperti drainase dan antibiotik.
Cara Mengatasi Benjolan Setelah Tanam Benang Hidung
Cara penanganan benjolan tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
1. Kompres Dingin
Untuk benjolan akibat pembengkakan ringan, kompres es selama 10–15 menit beberapa kali sehari bisa membantu mengurangi peradangan.
2. Obat Anti-Inflamasi
Dokter bisa meresepkan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
3. Antibiotik
Jika benjolan disebabkan oleh infeksi, maka antibiotik oral atau topikal perlu diberikan untuk membasmi bakteri penyebab.
4. Drainase atau Eksisi
Jika benjolan berupa abses atau granuloma, dokter mungkin perlu melakukan tindakan kecil untuk mengeluarkan nanah atau mengangkat jaringan yang tidak normal.
5. Revisi Tanam Benang
Dalam kasus tertentu, benang yang menggumpal atau tidak tepat letaknya perlu dikeluarkan dan prosedur dilakukan ulang oleh tenaga ahli yang berpengalaman.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter atau klinik estetika tempat Anda melakukan prosedur jika mengalami gejala berikut:
- Benjolan membesar dalam waktu singkat
- Disertai kemerahan, nyeri hebat, dan panas
- Keluar cairan atau nanah dari area benjolan
- Terjadi perubahan bentuk hidung yang tidak diharapkan
- Demam atau rasa tidak nyaman secara umum
Penanganan dini akan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Cara Mencegah Benjolan Setelah Tanam Benang Hidung
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah pencegahan agar tidak muncul benjolan setelah tanam benang:
1. Pilih Klinik dan Dokter yang Kompeten
Lakukan prosedur hanya di klinik estetika terpercaya dengan dokter berpengalaman dan bersertifikat.
2. Gunakan Benang Berkualitas
Pastikan benang yang digunakan aman, tersertifikasi, dan sesuai dengan kondisi kulit Anda.
3. Ikuti Anjuran Pasca Tindakan
Hindari menyentuh area hidung secara berlebihan, jangan mengusap wajah terlalu keras, dan hindari posisi tidur tengkurap selama beberapa hari.
4. Hindari Paparan Panas Berlebih
Setelah tindakan, hindari sauna, mandi air panas, atau aktivitas yang membuat wajah terpapar panas berlebihan selama beberapa hari.
5. Konsumsi Makanan Bergizi dan Cukup Air
Nutrisi yang baik membantu proses penyembuhan jaringan dan mencegah komplikasi pasca tindakan.
Perawatan Tanam Benang Aman di Klinik Utama Pandawa
Jika Anda ingin melakukan tanam benang hidung secara aman, profesional, dan minim risiko, Klinik Utama Pandawa adalah pilihan tepat. Kami menyediakan layanan tanam benang dengan:
- Dokter berpengalaman dan bersertifikat
- Bahan benang berkualitas tinggi dan aman
- Prosedur steril dan sesuai standar medis
- Konsultasi pasca tindakan untuk memastikan hasil optimal
Kami juga siap membantu jika Anda mengalami keluhan seperti benjolan setelah tanam benang hidung dan memberikan solusi terbaik berdasarkan kondisi kulit dan riwayat tindakan Anda.
Kesimpulan
Benjolan setelah tanam benang hidung memang bisa terjadi, namun sebagian besar dapat diatasi jika ditangani dengan tepat. Penting untuk mengetahui penyebabnya—apakah hanya pembengkakan sementara atau tanda infeksi—agar Anda bisa mengambil langkah yang sesuai. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional apabila keluhan tidak membaik dalam waktu beberapa hari.
Dengan memilih klinik yang tepat dan mengikuti prosedur perawatan dengan baik, Anda bisa mendapatkan hasil tanam benang yang optimal tanpa komplikasi berarti.
Ingin melakukan tanam benang hidung atau konsultasi keluhan pasca prosedur? Kunjungi Klinik Utama Pandawa dan temukan solusi estetika yang aman dan efektif untuk Anda!
Leave a reply